Sabtu, 23 April 2016

Theoview One Piece Chapter 823

Heso, Oplovers!
Aaah, loved it.
Ini tempo terbaik cerita One Piece sejak, entahlah, Sabaody Arc sebelum timeskip?
Sejak Luffy memasuki kota Zou, Oda menanggalkan pola klasiknya, yaitu : datang ke pulau, terlibat konflik, kalahkan bos pulau, pesta, ulang dari awal. Kali ini beliau lebih berfokus pada pembeberan informasi-informasi baru. Lebih setia di benang merah. Lebih to the point. Dan sudah pasti Informatif. Entahlah apa kalian menyukai pola baru ini. But I sure as hell damn love it. Kalau Oda mempertahankan temponya seperti ini, I will be a happy man. ^^

“Reverie”


Well, damn. Seperti biasa banyak sekali hal yang terjadi di berbagai belahan dunia One Piece secara simultan. Dan semua sama menariknya. Kita bahas dari mana ya…
Ah, tentu saja, the meeting of the kings : Reverie. Akhirnya kita tiba di sini.
Rapat 4 tahunan antar raja yang berafiliasi di bawah bendera Pemerintahan Dunia. Di dunia nyata, mungkin sepadan dengan rapat PBB. Big stuff. Para raja dan pemimpin dunia akan menyuarakan aspirasi mereka di atas meja panjang, sembari membahas isu-isu penting demi kelangsungan dunia ke depan. Terlihat wajah-wajah lama dari seluruh dunia sedang bergegas. Baik wajah yang familiar, maupun tidak familiar. Baik yang bersahabat, maupun tidak bersahabat. Semuanya punya agenda masing-masing. Let’s see.

Armada Arabasta bertolak dari pelabuhan. Raja Cobra tampak sangat obsesif dengan reverie kali ini. Rupanya kenangan bersama Nico Robin di reruntuhan 2 tahun lalu sangat membekas di benaknya. Itu membuatnya terobsesi dengan poneglyph. Kini dia berniat mencari kebenaran dengan bertanya langsung kepada Pemerintahan Dunia. Eh, tunggu… bertanya langsung?? Tidak terdengar seperti ide bagus. Soalnya, tahu sendiri, Pemerintahan Dunia sangat anti dengan poneglyph. Apalagi dengan pihak-pihak yang menyembunyikan poneglyph.
Namun Arabasta selalu unik. Atau tepatnya, keluarga Nefertari yang unik. Mereka adalah satu-satunya keluarga dari 20 Kerajaan yang menolak berbaur dengan para bangsawan di Mariejoa. Alasannya tidak jelas. Selain itu, pertanyaan lama kembali mencuat : mengapa Arabasta –yang notabene mantan 20 Kerajaan– justru menyimpan salah satu poneglyph? Ini aneh. Siapapun yang berafiliasi dengan 20 kerajaan semestinya anti poneglyph. Namun Arabasta justru menjaganya baik-baik. Anomali.
Prediksi saat ini, Arabasta bisa jadi pernah menjadi agen ganda. Status luarnya memang mantan 20 Kerajaan, tapi lubuk hatinya setia pada para pembuat poneglyph. 19 Kerajaan lainnya, tentu saja, tidak menyadari hal ini. Yang mereka tahu hanyalah keluarga Nefertari menolak bertampuk di Mariejoa 800 tahun lalu. Saat itu, mungkin Nefertari beralasan mereka lebih suka membaur dengan rakyat jelata ketimbang mendongak angkuh dari atas Red Line. Namun alasan sebenarnya, Nefertari memang tidak pernah tulus memihak aliansi 20 Kerajaan.
Raja Cobra, yang merupakan keturunan Nefertari yang kesekian, tidak tahu tentang ini. Yah, mungkin tahu, tetapi bukan cerita komplitnya. Wajar saja, ini terjadi sebelum Pemerintahan Dunia terbentuk, alias saat Abad Hampa. Dan kini dia berniat mencari tahu. Saya sedikit khawatir dengan niat sang raja. Bertanya langsung itu langkah yang agak nekad. Di sisi lain, ini sejalan dengan benang merah. Doflamingo sudah menurbuatkan terjadinya Perang Tahta yang akan berujung pada jatuhnya Mariejoa. Itu berarti, akan terjadi pemberontakan dalam skala titan. Setiap api pemberontakan, selalu diawali dengan titik api. Dan Obsesi Cobra ini berptensi menjadi salah satu titik api itu.
Ryuugu. Sama menariknya. Petisi yang sudah susah payah dikumpulkan sejak era mendiang Otohime akhirnya siap diajukan pada petinggi dunia. Putri Shirahoshi akan terekspos dunia untuk pertama kalinya. Lagi-lagi, ini bukan ide bagus. Di satu sisi, ya, keikutsertaan Shirahoshi memang akan memperkuat hasil petisi mereka di mata Pemerintahan Dunia. Namun di sisi lain, identitas Poseidon yang melekat pada Shirahoshi sudah bocor ke telinga Caribou. Dan sekarang, entah sudah berapa oportunis yang telah mengetahui info tersebut. Ryuugu mesti waspada.
Kerajaan-kerajaan lainnya juga tampak di sana. Stelly jadi raja Goa. Well, damn. Ada yang ingat dia? Dia saudara angkat Sabo yang angkuh itu. Surprise mother f***er, sekarang dia raja! Siapa sangka, bocah angkuh itu jadi raja. Namun kerajaan Goa sendiri pada dasarnya angkuh. Insiden pembakaran di Grey Terminal jadi bukti. Bahkan jadi salah satu latar belakang Dragon untuk menyulut revolusi. Sedikit berprediksi, Goa bisa jadi merupakan salah satu dari 19 kerajaan pendiri Pemerintahan Dunia. Prediksi ini berdasarkan keangkuhan mereka dan fakta bahwa tenryuubito pernah melakukan kunjungan resmi ke negeri itu.
Ada cameo armada Kerajaan Ilusia. Raja mereka, Thalassa Lucas, adalah orang yang pertama kali memperingatkan ancaman laten Monkey D. Dragon pada reverie 8 tahun silam. Dan peringatannya terbukti akurat, Dragon kini jadi buronan nomor satu. Raja ini jelas sosok yang visioner dan cukup menarik menanti kemunculannya kelak.
Kemudian ada Prodence, Kano, Sakura, Evil Drum, dan sedikit penampakan kastil Lvneel. Diiringi sejumlah raja berwajah asing dan raut ekstra serius. Layaknya Raja Cobra dan Raja Neptune, mereka sudah pasti membawa agenda ambisiusnya masing-masing. Sulit untuk tidak menebak bahwa ini bakal jadi rapat yang chaotic.
Ada banyak informasi yang di harapkan dari reverie kelak, antara lain pengungkapan identitas 20 Kerajaan, cara naik ke Mariejoa (lihat teorinya di sini), dan penampakan pucuk pohon Hawa.

“Baltigo di News Coo”


Tim Luffy bertolak dari Zou. Carrot ternyata menyelinap masuk sesuai prediksi banyak fans. Entah cuma saya, atau dia tiba-tiba digambar lebih atraktif ya? Rupanya dia cukup populer utk jadi kandidat nakama eh? No comment deh. :v
Baltigo hancur! Well, sh*t. Unexpected.
Jadi, pertempuran dimenangkan Kurohige?
Tunggu dulu. Banyak kejadian yang terjadi secara simultan. Namun naif berpikir kejadian itu tidak berhubungan satu sama lain.
Sepak terjang Dragon untuk mengambil alih negara-negara di bawah Pemerintahan Dunia cukup gigih. Menurut Robin, sudah beberapa negara jatuh karenanya. Namun di sisi lain masih banyak negara yang tampaknya belum tersentuh gempuran revolusi… Apakah karena Dragon belum bernyali menyerangnya? Bisa jadi. Atau menunggu momen yang tepat? Hmm, kita lihat.
Sekarang, situasinya adalah SEMUA raja yang berafiliasi di bawah Pemerintahan Dunia beserta militer terkuatnya sedang menuju ke Mariejoa. Apa artinya itu? itu berarti, selama reverie, setiap negara akan mengalami temporary vacuum of power! Ya, mereka akan rentan serangan baik dari dalam maupun dari luar.
Bila reverie ini terjadi 4 atau 8 tahun yang lalu, mungkin tidak masalah. Saat itu pemberontakan skala besar masih menjadi wacana. Kerajaan relatif aman saat ditinggal. Namun sekarang pemberontakan sudah isu real. Entahlah apa Gorosei menyadari celah pada reverie kali ini, tapi Dragon cs jelas menyadarinya. Itulah kenapa beliau meminta Koala untuk mengumpulkan ‘para leader’ beberapa waktu lalu. Semuanya demi operasi gerilya akbar ini. Selagi para raja bergerak menuju Mariejoa, para leader juga sedang bergerak demi menuntaskan misinya masing-masing.
Kembali ke Baltigo, ada banyak kemungkinan kenapa markas ini hancur. Bisa akibat Kurohige atau bahkan Dragon sendiri. Namun siapa yang melakukannya bukan poin utamanya di sini. Saat Baltigo hancur, Pemerintahan Dunia secara psikologis akan merasa bahwa kekuatan Tentara Revolusi melemah secara drastis. Dengan demikian pemerintah akan merasa lebih aman mengadakan reverie dan bersedia melonggarkan penjagaan Angkatan Laut di beberapa wilayah lautan. Alih-alih, para perwira itu bisa dialihtugaskan sebagai penjaga armada kerajaan saat menuju Mariejoa(seperti yang tampak pada chapter ini). Situasi ini tentu saja Jackpot bagi Tentara Revolusi. Kapan lagi dapat kesempatan emas seperti ini. Di situ poinnya.
Mungkin Baltigo hancur, tetapi Dragon cs bisa jadi sudah lama pergi dari sana. Sementara itu, Pemerintahan Dunia yang lengah juga pasti punya kartu as tersendiri. Ini, tentu saja, juga berpotensi menjadi titik api menuju kobaran besar Perang Tahta.
The end is near.

Theoview One Piece Chapter 823 by Rokushiki Master

Sumber: http://onepieceindonesia.com/review/rokushiki-master/theoview-one-piece-chapter-823/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>