Keluarga yang Akan Merubah Dunia
Dari Geladak Kapal Dunia : Cerita Manusia 500 Juta
Vol. 11 : Baltigo
Cerita sampul kali ini membawa kita ke sebuah tempat yang tak diketahui dimana keberadaannya. Sebuah pulau tak terjangkau dunia yang jadi markas rahasia pasukan yang akan merubah dunia. Pulau tanah putih, Baltigo.
Cerita sampul kali ini adalah milik Nico Robin. Kita tahu kampung halamannya – Ohara – sudah lenyap dari peta. Oda memilih untuk menampilkan Baltigo dengan Pasukan Revolusinya, tempat dimana Robin menghabiskan waktu dalam 2 tahun terakhir.
Koala terlihat memegang poster buruan terbaru yang bisa kita tebak adalah milik Kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Sabo terlihat sangat bahagia melihat adiknya makin terkenal dengan nilai buruan setengah milyar. Dragon – pemimpin Pasukan Revolusi sekaligus ayah Luffy – terlihat berpikir saat melihat poster-poster itu. Kira-kira apa yang dipikirkannya? Sesuatu tentang Luffy yang berhasil mengalahkan Doflamingo? Atau poster buruan terbaru anaknya itu? Atau tentang foto terbaru dari Nico Robin yang terlihat sangat cantik? XD
Cerita sampul ini belumlah “final”. Berarti chapter depan kita masih akan melihat cerita sampul ini lagi. Masalahnya, siapa yang akan ditunjukkan?
Rayleigh dan Shakky? Kemudian akan ada semua orang yang membantu melatih Topi Jerami dalam 2 tahun terakhir?
Cerita sampul “dari geladak kapal dunia” sebelumnya, volume terakhir menunjukkan makam Ace dan Shirohige dimana disana terdapat koran tentang Topi Jerami ditambah dengan 3 cawan sake. Yang sedikit banyak mengkonfirmasi bahwa Sabo masih hidup.
Apakah kali ini Oda akan menyiapkan kejutan lain bagi kita?
Batu yang Akan Membimbingku ke Masa Depan
Akhirnya kita tahu apa isi poneglyph berwarna merah yang berada di atas gajah raksasa ini. Poneglyph tersebut berisi tentang hal yang dipercaya Nami seperti menunjukkan suatu lokasi tertentu.
Road Poneglyph – itulah nama dari Poneglyph ini.
Dari namanya, kita bisa menduga bahwa poneglyph ini akan memberikan kita tentang informasi suatu “jalan”. Warna merah seperti menggambarkan bahwa poneglyph ini penting.
Dan benar saja, isinya memang sangat penting, yaitu panduan atau jalan menuju ke pulau terakhir di Grand Line – RAFTEL !
Luffy kaget bukan main. Tentu saja.
Setelah berlayar selama 2 tahun lebih, ia akhirnya mendapatkan petunjuk pertamanya untuk mencapai raftel dan menjadi raja bajak laut.
Selama ini Robin selalu membaca Poneglyph sendirian, Luffy dan yang lain belum pernah ikut Robin membaca atau mencarinya. Tak disangka, ternyata dari Robin lah Luffy akan mendapat petunjuk pertamanya itu.
Poneglyph berubah dari sekedar “batu sejarah yang jadi impian Robin” menjadi “batu yang harus aku cari untuk jadi raja bajak laut” dalam kepala Luffy.
Tentu tak semudah itu menemukan Raftel.
Ternyata di dunia ini ada 4 Road Poneglyph. Dari ke-4 informasi yang ada di batu-batu itu, kita bisa menemukan 4 tempat di peta, menandainya, dan menarik garis lurus dari ke-4 tempat tersebut. Raftel akan muncul di tempat pertemuan dua garis diagonal yang menghubungkan ke-4 titik tersebut.
Menemukan Road Poneglyph sendiri tidaklah mudah.
Yang pertama tentu ada di Zou. Seekor gajah raksasa yang selalu berjalan di lautan. Tak bisa dideteksi menggunakan log pose. Bila beruntung menemukannya ada suku mink dengan guardians-nya yang super kuat bertugas menjaga batu bersejarah itu. Selain itu mereka harus menemukan ruang rahasia di ekor pohon paus yang mana dikatakan Nekomamushi membutuhkan teknik khusus untuk menemukan jalannya.
Susah bukan?
Dua buah Road Poneglyph lainnya saat ini tak kalah susahnya untuk didapatkan. Dua Poneglyph itu masing-masing berada di tangan 2 yonko. Satu berada di genggaman Big Mam, satu lagi ada di tangan Kaido. Sebuah misi yang sepertinya hampir mustahil untuk mendapatkan Poneglyph itu dari tangan Yonko.
Road Poneglyph terakhir tak diketahui keberadaannya. Terlalu dini untuk menebak dimana ia berada, banyak sekali kemungkinannya. Dimiliki oleh pemerintah dunia? Atau berada di tangan Shanks? Ada di puncak pohon Yoju Eve? Ada di kotak harta karun Kapten John yang dicari Buggy? Atau bahkan mungkin berada di bulan? Terlalu luas untuk menebaknya. Tapi bisa ditebak, kemungkinan Poneglyph ini akan jadi yang terakhir didapatkan oleh Luffy nantinya.
Buggy pernah mengatakan bahwa Shirohige adalah “orang terdekat dengan One Piece”. Tentu bukan tanpa alasan Buggy mengatakan ini. Ia mantan Kru Roger. Tak aneh pula jika perkataan ini dikaitkan dengan kepemilikan Road Poneglyph.
Shirohige memang tak tertarik dengan One Piece. Tapi ia tahu bahwa One Piece benar-benar ada. Ia juga tahu siapa orang-orang yang ditunggu Roger untuk menemukan One Piece. Bukan hal aneh jika bajak laut sebesar shirohige mempunyai Road Poneglyph. Tujuannya? Bisa apa saja. Melindungi One Piece dari orang-orang yang bukan ditunggu Roger? Bisa saja.
Aku mengira, kedua Road Poneglyph yang sekarang berada di tangan Big Mam dan Kaido dulunya adalah milik Shirohige. Setelah kematian si kakek kumis putih, kedua Poneglyph itu jatuh ke tangan rivalnya sesama bajak laut.
Road Poneglyph sendiri menambah alasan Luffy untuk bertarung melawan para Yonko. Dari ekspresinya kita tahu Luffy tak akan puas jika hanya mencuri salinan poneglyph saja. Ia tentu juga ingin melawan mereka. Setelah masalah Sanji dan Jinbe dengan Big Mam serta masalah samurai dan rencana Law untuk Kaido, Road Poneglyph membuat pertarungan mereka nantinya mempunyai arti lebih. Bukan hanya perkelahian menyelamatkan teman, tapi juga untuk impian masa depan.
Ada yang mengatakan bahwa menemukan 2 atau 3 dari ke-4 Road Poneglyph ini sudah cukup untuk menemukan Raftel. Aku rasa ini pernyataan yang kurang tepat. Kita belum tahu seperti apa lokasi ke-4 titik ini. Apa benar segiempat sempurna, persegi panjang, jajar genjang atau semacamnya.
Selain itu Grand Line khususnya Dunia Baru bukanlah lautan yang sempit. Ditambah bahayanya berlayar di lautan terganas sedunia ini, mencari tempat tanpa tahu lokasi pasti sama saja dengan menantang maut. Selain itu, saat sudah berada di laut kita tak bisa tahu arah mana yang kita tuju karena di Grand Line hanya bisa mengandalkan Pose semata. Tapi hal ini bisa diatasi dengan membawa South bird dan kawanannya. Tapi tetap saja itu pelayaran yang berbahaya.
Kita bahkan belum tahu apakah ke-4 poin yang ditunjukkan oleh Road Poneglyph itu sebuah pulau atau apa. Ataukah hanya koordinat di dalam peta. Mungkin saja lokasi yang ditunjukkan bukan berada di lautan tapi berada di bawah laut atau di pulau langit misalnya. Bisa saja.
Peta dunia sendiri belum diketahui apakah sudah tergambar dengan baik dan jelas. Ataukah nantinya impian Nami untuk “menggambar peta dunia” akan mendapat peran lebih saat berusaha mencapai Raftel. Peta miliknya yang detail akan dengan mudah menunjukkan ke-4 lokasi yang ditunjukkan Road Poneglyph dan memberitahu lokasi Raftel.
Kemungkinan lain, ada semacam “tombol” atau sebuah kewajiban yang harus dilakukan di ke-4 titik tersebut sebelum akhirnya pulau Raftel akan benar-benar “muncul” ke permukaan. Siapa tahu?
Ada banyak sekali pertanyaan mengenai Road Poneglyph, dan tentang cara menuju ke Raftel. Pertanyaan yang aku rasa tak akan terjawab dalam waktu dekat.
Wanita yang Tak Ada Duanya
Ternyata kita tak harus memiliki Poneglyph untuk mendapatkan isinya. Ada semacam teknik yang bisa digunakan untuk menyalin isi dari poneglyph. Teknik yang dikatakan Nekomamushi mirip dengan teknik Gyotaku. Teknik Gyotaku sendiri adalah teknik untuk “mencetak” ikan. Dahulu di Jepang teknik ini digunakan untuk mencetak ikan hasil tangkapan para nelayan ke sebuah kertas. Untuk mengingat dan mencatat hasil tangkapan mereka seperti apa saja. Teknik ini masih digunakan hingga sekarang di seluruh dunia dan juga sebagai sebuah seni.
Walaupun salinan dari poneglyph tersebar, tapi semua itu percuma saja. Karena mereka tak bisa membaca dan memecahkan apa yang tertulis di dalam poneglyph tersebut. Inikah salah satu alasan mengapa tak ada bajak laut yang bisa mencapai Raftel maupun tak ada yang bisa memberikan informasi tentang abad kekosongan?
Nico Robin adalah satu-satunya orang yang dikatakan bisa membaca Poneglyph saat ini.
Tentu dengan kemampuannya, Robin akan jadi incaran para pemain besar di bajak laut dan juga tak ketinggalan pemerintah dunia. Tapi Robin menanggapinya dengan santai, ia punya teman-teman yang dapat diandalkan ujarnya. Ingat kejadian Enies Lobby? Saat Luffy dkk menantang pemerintah dunia hanya untuk menyelamatkan teman mereka?
Mengapa wanita yang oleh Pasukan Revolusi dijuluki “Cahaya Harapan” ini tak dikejar-kejar oleh bajak laut besar sejak dulu?
Pertama karena kebohongan Pemerintah Dunia. Setelah Ohara hancur oleh Buster Call, Pemerintah Dunia memberikan nilai buruan pada Nico Robin karena “telah menghancurkan 6 kapal angkatan laut”. Tentu ini adalah kebohongan untuk menutupi bahwa alasan sesungguhnya Robin dikejar adalah karena kemampuannya membaca Poneglyph. Bajak laut yang mengetahui keberadaannya pun pasti ragu, apa bocah berusia 8 tahun saat Ohara hancur sudah mewarisi kemampuan membaca huruf kuno itu atau belum.
Alasan lain karena Robin pintar menyembunyikan diri. Ia selalu bisa kabur saat orang-orang akan menusuknya dari belakang. Saat bekerja bersama Crocodile di Baroque Work, ia menggunakan nama samaran Miss All Sunday. Crocodile pernah sekali memanggilnya dengan nama Nico Robin, hal yang lantas membuat Robin marah karena Croco-boy sudah berjanji tak akan memanggilnya dengan nama itu. Hal ini tak lain tak bukan adalah untuk melindungi identitas aslinya dari pihak luar.
Sekarang, mungkin setelah perjalanannya bersama pasukan revolusi dan insiden Enies Lobby, dunia tahu bahwa Robin ada di Kelompok Topi Jerami, dan kemungkinan juga tahu akan kemampuannya untuk membaca poneglyph.
Apakah akan ada misi penyelamatan Robin jilid 2?
Sang Pemahat Pesan
Pertanyaan panjang tentang siapa pembuat Poneglyph akhirnya terjawab sudah.
Klan Kozuki.
Setidaknya mereka lah yang memahat tulisan di atas batu yang tak bisa dihancurkan itu.
Sampai generasi sebelumnya, cara menulis dan membaca Poneglyph diwariskan turun temurun di keluarga Kozuki ini.
Tapi yang diwariskan hanyalah cara baca dan tulis saja. Bukan apa yang tertulis di Poneglyph itu sendiri. Jadi untuk mengetahui isi Poneglyph, mereka harus membacanya.
Tapi sayang sekali, warisan budaya itu harus terputus. Generasi terakhir yang bisa melakukannya – Kozuki Oden – meninggal sebelum mewariskan ilmu tersebut pada anaknya – Momonosuke.
Momonosuke saat ini berusia 8 tahun. Kita tak tahu kapan Oden meninggal, tapi usia 0-8 tahun bukanlah usia ideal untuk mengajari anakmu bahasa yang sudah tak digunakan saat ini. Jadi wajar apabila Momonosuke belum mendapatkan warisan ilmu itu dari ayahnya.
Poneglyph sendiri dikatakan tak bisa dihancurkan, lalu bagaimana cara untuk memahat tulisan di atasnya?
Hal yang sama dengan cara memotong berlian. Berlian yang super keras dipotong menggunakan berlian itu sendiri. Jadi aku rasa mereka memahat Poneglyph menggunakan batu yang sama dengan batu Poneglyph itu sendiri.
Mereka yang Terkuat
Kozuki Oden, salah satu Daimyo besar di Wano ternyata meninggal karena dibunuh Shogun Wano dan juga KAIDO !
Sebuah kejutan lain. Seperti yang banyak orang duga, Kaido dan bajak lautnya sekarang berada di Wano. Mereka sepertinya berteman atau beraliansi dengan shogun negeri Wano saat ini.
Oden dibunuh dengan cara direbus seperti sebuah Oden (makanan khas Jepang). Sebuah cara yang sangat kejam. Sebuah cara yang tak hanya digunakan untuk membunuh, tapi lebih kepada menyiksa sang korban.
Kenapa Oden disiksa oleh Shogun dan juga Kaido?
Ternyata hal ini karena Oden melindungi keluarganya dan juga melindungi sebuah “informasi” yang ia miliki. Mereka menyiksa Oden agar ia mau memberitahukan informasi ini pada mereka.
Informasi apa?
Selain karena Oden bisa baca tulis Poneglyph, ternyata ia juga pernah ke raftel!
Yap, Kozuki Oden adalah salah satu dari mantan kru Bajak Laut Roger sang raja bajak laut.
Info tentang inilah yang diinginkan oleh Kaido. Keberadaan Raftel dan cara mencapainya.
Alasan yang sama mengapa bajak laut kaido mengejar Kin’emon dkk. Mereka mengira Momo dan teman-teman sudah mewarisi informasi itu dan Kaido berharap mendapatkannya dari mereka setelah Oden mati.
Darimana Kaido tahu bahwa Oden adalah Kru Roger dan juga mengetahui bahwa ia bisa baca tulis Poneglyph? Kita melihat di chapter ini, soal baca tulis poneglyph adalah hal rahasia yang tak sembarangan orang luar mengetahui atau boleh diberitahu. Jawabannya aku yakin adalah Shogun Wano. Entah bagaimana ia mengetahui hal tersebut. Informasi yang ia bagikan kepada Bajak laut besar Kaido dengan imbalan tertentu, entah apa itu. Membantu merebut kekuasaan dari shogun terdahulu misalnya, atau apapun.
Kita tak tahu kapan Oden mulai menjadi kru Roger, tapi hampir bisa dipastikan pahatan sepenggal tulisan di tiang penyangga lonceng emas tepat di sebelah Poneglyph skypeia adalah hasil ukirannya. Tentu dengan perintah kapten karena disana tertulis nama Roger.
Mungkin kemampuan “mendengar suara semua benda” milik Roger yang berhasil menemukan poneglyph yang sudah terlempar dari tempat seharusnya di tengah kota Shandora itu, mungkin juga Roger yang bisa membaca Poneglyph itu, tapi aku pribadi yakin Oden lah yang membacakan dan menuliskan kata-kata di penyangga lonceng emas itu.
Petualangan Luffy dkk di Wano nantinya akan semakin kompleks dengan lapisan poneglyph di dalamnya. Selain tentu menyelamatkan para samurai dari kekejaman Kaido dan antek-anteknya, Luffy harus mendapatkan Road Poneglyph dari tangan makhluk terkuat di dunia tersebut.
Adanya Kaido di Wano juga membuka jalan untuk Zoro tampil lebih bersinar.
Tentu Luffy yang akan jadi lawan betarung Kaido, dia yang terkuat disana.
Zoro – yang mimpinya menjadi pendekar pedang terkuat di dunia – yang kemungkinan besar akan jadi lawan Shogun Wano nantinya. Shogun sebagai panglima tertinggi dan kepala pemerintahan biasanya berasal dari Daimyo paling berpengaruh dan tak jarang ia adalah seorang samurai. Melihat konteksnya, aku yakin Shogun Wano saat ini adalah samurai terkuat disana. Samurai terkuat di negeri para samurai. Lawan yang cocok untuk calon pedekar pedang nomer 1 di dunia, bukan?
Sekian dulu review kali ini~~
Secara keseluruhan, chapter kali ini benar-benar memberikan banyak informasi baru. Informasi penting yang sudah menjadi perdebatan bertahun-tahun. Tapi bukannya tambah jelas, malah makin banyak pertanyaan yang muncul XD
Sedikit prediksi chapter depan, sepertinya akan ada sedikit kilas balik Oden dan Roger. Dan juga tentang keadaan Negeri Wano saat ini.
Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa lagi ~
Salam alis keriting~~
Thanks to: Mangastream, APForums, Oro Jackson, Wikia, JFudo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar