Dua minggu tanpa One Piece lumayan kerasa ya? Kecuali kalau kalian lagi sibuk-sibuknya.
So, lets see what we got this week…
——
Kerajaan Shikkearu. Kampung halaman para human drill (Baboon yang sedang makan onigiri). Dulu kerajaan ini sempat makmur, sebelum penduduknya terlibat perang saudara yang sengit. Cukup sengit untuk memusnahkan peradaban kerajaan itu sendiri. Yang tersisa hanyalah human drill yang pandai ilmu pedang, nisan salib raksasa, kastil tua ala Nightmare before Christmast, Mihawk, dan Perona. Suram. Sama sekali bukan lokasi yang ideal untuk liburan. Namun tempat ini terlihat sedikit manusiawi setelah para penghuninya mulai bercocok tanam. Lihat sekarang, ada kubis dan bunga. Mirip dengan taman labu kakek Ganforr di Skypiea.
——
Pria ber-hoodie itu bernama Yonji.
“Yon” berarti 4. Jadi tidak sulit menebak kalau pria ini adalah anak ke-4 dari Ji bersaudara. Rupanya mirip Sanji. Bedanya, dia sedikit lebih berotot, tidak punya poni lempar, dan alisnya melingkar ke arah kanan. Itu saja. Mesumnya sih sama persis. Umurnya, saya tebak, sepantaran Luffy. Yah, sekitar 18-19 tahun. Itu setidaknya bisa menjelaskan sifatnya yang temperamental. Darah mudanya masih kental.
Reiji muncul.
Terlepas dari desain pakaiannya yang nyentrik ala One Piece Movie, karakter ini keren juga. Kesan pertamanya cukup menggigit. Dia perempuan yang atraktif, kalem, misterius, tapi tetap kharismatik dan manusiawi. Sepertinya, sudah cukup lama kita tidak bertmu karakter sekharismatik ini ya. Kekuatannya untuk ‘meminum’ racun –yang kemungkinan besar berkat Buah Iblis– sanggup meloloskan Luffy dari petaka maut.
Kelihatannya remeh, tapi pertolongan adalah hal besar di dunia perbajaklautan. Bajak laut tidak pernah lupa balas budi. Maka itu, Reiji secara tidak langsung telah membentuk ikatan balas budi dengan Luffy. Ikatan yang mungkin sekarang tak terlihat, tapi bisa tampak sangat jelas suatu saat nanti.
Saya tebak Reiji adalah anak kedua Ji bersaudara, dengan umur sekitar 24-25 tahun. Ini tebakan berdasarkan wajah dan sifat. Soalnya Rei kurang egois untuk anak sulung. Anak sulung biasanya paling ambisius dan punya ego setebal dinding Red Line (tidak selalu sih).
Koreksi dari Oplovers : Rei berarti nol. Jadi dia anak ke… nol?? Err, no comment.
Yonji dan Reiji, keduanya merupakan darah tulen dari keluarga Vinsmoke. Lebih dikenal publik sebagai Germa 66, musuh abadi Sora si Angkatan Laut. Perangainya digambarkan bengis. Namun sekarang, kita tahu itu semua cuma pencitraan saja. Vinsmoke yang asli ternyata lebih terhormat dari itu : Mereka keluarga bangsawan.
Bangsawan yang nomaden. Istilah saya, “Moving Royals”. That. Is. Pretty. Damn. Cool. Itu menjelaskan mengapa bangunan kapalnya berbentuk benteng. Benteng itu adalah representasi darah biru yang mengalir dalam nadi mereka. Sekaligus berfungsi sebagai pertahanan juga.
Namun, itu belum menjelaskan mengapa lambung kapalnya berbentuk denden mushi. Entah selera mereka yang senyentrik cara mereka berpakaian, atau mereka ahli di bidang denden mushi?
Sepertinya sih, yang kedua.
Alasannya sederhana. Vinsmoke dikenal memiliki armada kapal yang besar dan reputasi yang sudah ditakuti sejak Brook masih punya kulit dan daging. Reputasi itu sudah pasti bukan prestasi individual, tapi hasil solidaritas tim. Solidaritas tim terbentuk berkat komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik –bagi kerajaan yang selalu berpindah di lautan yang kejam dan tak menentu ini–pasti terbentuk lewat dukungan media yang bisa diandalkan. Media itu, tak lain dan tak bukan, adalah denden mushi!
Ya, dugaannya, keluarga Vinsmoke adalah para Denden Mushi expert. Mereka beternak denden mushi dan mengembangkan teknologi komunikasinya ke level yang belum terjamah kerajaan lainnya. Hasilnya, kelompok Assassin yang sangat efektif. Coba lihat anjungan kapal Germa yang berbentuk kepala denden mushi raksasa itu. Matanya sempat melirik Sunny Go. Lirikan yang awalnya terkesan lucu dan komikal. Namun kalau dipikir lagi, mungkin saja itu salah satu teknik surveillance dan penyadapan mereka. Itu berarti Sunny Go, beserta seluruh krunya, sudah masuk dalam daftar ‘hit’ Vinsmoke. Damn.
Nomaden, ahli komunikasi, sekaligus ahli tempur. Coba lihat teknik ‘melayang’ yang dipamerkan Yonji, itu sangat mirip dengan Geppou dari aliran rokushiki. Atau jangan-jangan, itu memang geppou??? Sebagai fans rokushiki (bisa dilihat dari user name), tentu saja harapan saya demikian.
Namun kalau diperhatikan lagi, mereka punya sepatu khusus untuk itu. Bentuknya mirip sepatu breath dial dari Skypiea, tapi lebih canggih.
Apalagi ya…
Ah, iya, ini yang paling penting. Satu pertanyaan lama akhirnya terjawab juga.
Perkara “Only Alive”.
Kita sudah membahas ini di berbagai kesempatan, di mana, tebakannya, tulisan “Only Alive” merupakan hasil campur tangan keluarga Vinsmoke. Ternyata benar. Ayah Sanji sendiri yang meminta langsung ke Angkatan Laut.
Namun ada yang masih membingungkan. Sebelumnya, saya berpikir Vinsmoke adalah murni organisasi kriminal. Kalau di dunia nyata, seperti organisasi shadow economy. Keberadaannya tidak terasa, tapi kekuatannya cukup paten untuk mengacaukan pemerintahan yang sah. Ibarat buaya yang sedang berenang ke arah kawanan rusa yang sedang melepas dahaga di tepi sungai, sulit dideteksi tapi mematikan. Sebagai organisasi kriminal, saya tidak terpikir cara mewujudkan tulisan “Only Alive” selain dengan cara menyuap atau mengancam Angkatan Laut, seperti yang lazim dilakukan mafia.
Namun sekarang, setelah kita tahu mereka berstatus keluarga bangsawan, cara kotor seperti itu mungkin tidak diperlukan. “Bangsawan” di sini mungkin maksudnya “keluarga kerajaan”, seperti halnya Nevertari dan Riku. Dengan kata lain, Vinsmoke merupakan salah satu dari 170 kerajaan yang berafiliasi dngan Pemerintahan Dunia. Mereka tampaknya memang punya hak khusus untuk mengusulkan perubahan kompisisi pada poster buronan.
Tapi, kok kurang sreg ya…
Hak untuk mengubah komposisi poster buronan tetap saja terlalu ‘mewah’, bahkan bagi keluarga kerajaan sekalipun. Tampaknya Vinsmoke punya status yang lebih kuat daripada itu. Kita lihat nanti.
——
Chapter ditutup dengan kemunculan manusia duyung bersenjata trisula dan rambut dikuncir. Familiar? Yup, dia Aladin, mantan dokter kapal di kelompok Fisher Tiger yang kini mengabdi pada Jinbei. Saya selalu ingat karakter ini karena pernah saya duga jadi pelaku penembakan Ratu Otohime, ternyata bukan (Sori ya Aladin). Dan semenjak Jinbei berkata bahwa teman-temannya berada di bawah perlindungan Big Mom Luffy, kemunculan karakter Aladin ini sudah saya tunggu-tunggu. Soalnya, menurut hemat saya, karakter ini menyimpan sesuatu.
Ah, tapi yang siapa peduli Aladin. Nama Jinbei disebut di panel terakhir! Wow. Tidak menyangka bakal secepat ini mendengar namanya. Ini bakal jadi reuni sepsial. Soalnya Jinbei sudah meminta Luffy untuk mengajaknya menjadi kru apabila bertemu lagi kelak. Apakah Luffy akan memenuhi permintaan itu? yesyesyes please! *ehem*
Selain itu, Jinbei juga memiliki satu poneglyph yang tak sengaja dia temukan di reruntuhan antah berantah (lagi malas bawa gambar, silahkan googling “Jinbei poneglyph”). Poneglyph yang dimaksud mungkin sudah diserahkan kepada Big Mom sebagai pimpinan sekutu.
Jadi, Big Mom sekarang punya dua poneglyph : road poneglyph yang diceritakan Inuarashi dan poneglyph yang ditemukan Jinbei (bisa jadi, ini road poneglyph yang hilang. Jadi, Big Mom punya dua road poneglyph!!).
Luffy sudah pulih dari racunnya. Semoga dia masih ingat rencana awal aliansi Luffy dan Kouzuki, yaitu merebut Sanji si pria berkekuatan 1000 orang dan membuat salinan poneglyph. Kedua misi harus sukses supaya cerita tetap konsisten di benang merah.
Kalau beruntung, mungkin bakal ada kru baru juga. *ehem*
Remember, The Throne War is near!
N.B. : si Carrot polos sekali
Theoview One Piece Chapter 826 Rokushiki Master
Sumber: http://onepieceindonesia.com/review/rokushiki-master/theoview-one-piece-chapter-826/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar