Chapter yang rilis malam hari jadi tantangan tersendiri buat seorang reviewer. Di satu sisi, kantuk sudah menyerang. Di sisi lain, kualitas review akan lebih baik saat penulis sedang berada di puncak excitement. Dan momen seperti itu biasanya terjadi persis setelah membaca chapter baru. So, here I am… Asik ngetik review chapter baru pada pukul 10.30 WIB XD
Bicara soal review, yup, memang ada yang agak janggal dengan judul review kali ini. Di sana tertulis “Theoview”, bukan “Review”. What the hell is that thing??
Jadi, ceritanya, beberapa hari lalu bung Sync Master mengajak reviewer-reviewer One Pece indo untuk berdiskusi soal gaya penulisan/format review yang kita pakai. Intinya, beliau memaparkan bahwa ada ketidaksesuaian antara judul artikel dengan isi artikel. Judulnya “review”, tapi isinya terselip “teori”. Well, beliau memang benar. Ini khususnya terjadi di page rokushikimaster, jadi sepertinya sekarang saat yang tepat untuk meluruskannya salah kaprah ini…
“Review” itu beda banget sama “teori”.
Prinsip dari “review” –khususnya review chapter One Piece– adalah mengulas kelebihan dan kekurangan suatu chapter dari sudut pandang penulis. Sementara “teori” adalah memprediksi, menebak, atau meramalkan alur cerita di masa depan berdasarkan alur cerita yang sudah diketahui. Jadi, keduanya sangat berbeda.
Nah, saya biasanya menulis judul dengan istilah “review”, padahal isinya terselip “teori”. Malah terkadang porsi teorinya lebih banyak (lol). So, yeah… it doesn’t feel right. Sebenarnya sudah lama menyadari hal ini, tetapi diskusi yang dibuka bung sync tempo hari jadi semacam wake-up alarm (Thanks bung Sync). Supaya selaras, akhirnya saya memutuskan untuk memakai istilah baru, yaitu “Theoview” alias “Theory- Review”. Simpelnya, sebuah review dengan bumbu teori. XD
Ok, singkat saja intronya… let’s move on to the theoview!
======================
~ Puzzlenya Mulai Tersusun ~
======================
Salah satu sensasi terbaik dari membaca chapter One Piece adalah ketika prediksi-prediksi lamamu mulai memperlihatkan ‘ekor’-nya di chapter yang bersangkutan. Keping-keping puzzle yang tadinya tercecer, mulai membentuk sesuatu. Memang belum utuh, tapi setidaknya kabutnya mulai tersapu. Dan saat itu terjadi, rasa tegang plus excited jadi satu. Padahal tidak adegan pertempuran, hanya kata-kata penuh pencerahan yang meluncur dari bibir karakter-karakternya. Menurut saya, ini salah satu level tertinggi dari storytelling. Dan chapter kali ini sukses menghadirkan sensasi tersebut!
Ok, percakapan paling menarik terjadi saat Nami mulai mengingat adegan dari Jaya Arc. Kala itu, pembicaraan tentang Norland si pembohong tersambung ke asal usul Sanji. Dia ternyata lahir di North Blue. Ini menarik karena adegan di Jaya sudah sangat lama… tapi Nami memutuskan untuk mengingat adegan tersebut. Itu berarti Sanji bercerita soal asal usulnya dari North Blue hanya saat itu saja. Sanji lahir North Blue. Titik. Hanya itu yang diketahui Luffy dan kawan-kawan. Sisanya misterius.
Halaman selanjutnya semakin menarik. Di sini kuncinya. Ya, hal paling janggal dari masa lalu Sanji adalah dia harus melewati Red Line untuk menyeberang dari North Blue ke East Blue. Kenapa janggal??? Karena Red Line pada dasarnya tidak bisa dilewati.
Melalui berbagai ilustrasi yang telah diberi Oda (lihat chapter 100 dan chapter 490-an), Red Line adalah daratan raksasa berbentuk tebing yang tinggi. Kalau kamu ingin menyebrangi Red Line, satu-satunya cara ya panjat tebingnya, sebrangi plato di atasnya, kemudian turuni tebingnya. Stepnya sih terdengar simpel, tapi kita tahu tebing Red Line itu setinggi langit!! Mana ada manusia normal yang bisa mendaki tebing fantasi segila itu dengan selamat. Yah, mungkin orang-orang kuat seperti Rayleigh, Kaidou, atau Shirohige bisa melakukannya dengan satu tangan dan mata tertutup. tapi mereka sih pengecualian…
Nah, reaksi Brook selanjutnya sangat menarik.
Brook : “ Eh, tapi Nami-san coba pikir… semua orang harus melewati Red Line untuk menyeberang dari North Blue ke East Blue”
Nami : “Aku tahu”
Brook : “Bukan hal yang mudah menyeberangi laut seperti itu… Sebenarnya seperti apa latar belakang Sanji-kun… ”
See?
“Sebenarnya, seperti apa latar belakang Sanji-kun…”
Brook mungkin menghabiskan separuh hidupnya di Florian Triangle. Namun tetap saja usianya sudah 90 tahun, wawasannya lebih luas dari kebanyakan orang. Dan menurutnya, keberhasilan Sanji menyebrang Red Line berhubungan erat dengan latar belakangnya??? Ya, bukan sehebat apa kapal yang dipakai Sanji kecil, atau sekuat apa orang-orang apa yang mengiringi Sanji kecil, tetapi darimana latar belakang Sanji.
Dari sini hipotesanya terbentuk, yaitu : hanya orang-orang dari latar belakang tertentu yang bisa melewati Red Line dari North Blue ke East Blue!
Ok, mari kita gabung hipotesa ini dengan potongan-potongan puzzle dari chapter sebelumnya. Secara teknis, hanya kapal perang angkatan laut yang bisa menyebrang dari North blue ke East Blue. Ilustrasi rutenya kira2 seperti ini :
http://i.imgur.com/cFd33wZ.png
Ok, tarik napas… ini jelas bukan rute biasa. O_o
- Start di North Blue
- Menyebrang ke New World via Calm Belt
- Menyebrangi ke Grand Line paruh pertama via Mariejoa (di sini harus ganti kapal)
- Menyebrang ke East Blue via Calm Belt
- Finish
- Kapal ini dilapisi batu laut, jadi bisa nyebrang Calm Belt
- Kapal ini diizinkan Pemerintahan Dunia utk menyebrang via Mariejoa (beda dengan kapal bajak laut yang harus lewat Pulau Fishman)
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa Sanji dulu pernah menumpang kapal perang AL. Siapa saja yang bisa menumpang kapal AL?? Yang pasti pihak-pihak yang masih berada di lingkaran Pemerintahan Dunia seperti para perwira AL, agen Cipherpol, shichibukai, tenryuubito, gorosei, atau tamu-tamu kerajaan yang akan menghadiri rapat 4 tahunan alias reverie. Keluarga Vinsmock berasal dari salah satu afiliasi tersebut.
Tebakan saya masih tenryuubito. Memang mainstream tapi masih paling masuk akal. Cipherpol juga opsi menarik mengingat skill Sanji untuk bergerak dibalik layar.
===========
~ Play Robin ~
===========
“Strange gun” Whit membisikkan sesuatu yang membuat Sanji tidak bisa menolak undangan pesta teh. Hmm… Ada firasat Sanji sedang memainkan ‘peran Robin’. Ya, dulu Robin rela bergabung dengan CP 9 supaya Luffy dkk selamat dari ancaman Buster Call. Sesuatu yang serupa tampaknya terjadi pada Sanji sekarang.
Hal menarik lainnya :
- Castil Bege dejavu DF baku baku milik Wapol, tapi lebih fleksibel dan serba guna
- Sanji pamer haki observasi untuk mendeteksi aura Nekomamushi
- Ada peta pulau di kartu undangan pernikahan Sanji – resepsinya di whole cake island?
- Sanji perlahan mulai mengumpulkan aura “Mr. Prince” nya lagi XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar