Sabtu, 23 April 2016

Theoview One Piece Chapter 814

Jigsaw puzzle. Siapa, sih, yang belum pernah memainkannya? Sebuah gambar yang dipartisi menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil dengan ukuran serupa. Kemudian kepingan-kepingan itu diacak sedemikian rupa dan ditebar di atas lantai. Uhh, pemandangan yang meresahkan. Bukan karena tidak sedap dipandang, melainkan naluri manusia sontak digelitik untuk melakukan satu hal : menyusun puzzle tersebut.

Jigsaw puzzle terbesar yang pernah saya susun paling hanya sebesar kertas A3. Tidak butuh lama untuk menyusunnya. Tinggal sedikit memutar otak dan jadilah puzzle tersebut. Sederhana tetapi memuaskan.
 
Nah, sekarang bayangkan jigsaw puzzle dengan gambar yang sama dicetak dalam ukuran 1.000 kali lipat lebih besar daripada itu. Kepingannya juga dilipatgandakan menjadi 10.000 keping. Same thing, different story. Pastinya butuh waktu jauh lebih lama dan lebih menguras otak untuk menyusunnya. Mindset yang tertanam di benak kita juga harus dibedakan. Kalau jigsaw puzzle biasa hanya menyita sedikit waktu luang, jigsaw puzzle raksasa ini menuntut kesabaran. Pasalnya, untuk meletakkan satu keping pada tempatnya saja mungkin butuh waktu yang sangat lama. Apalagi menyelesaikannya.
Konsep jigsaw puzzle raksasa inilah yang tertancap dalam cerita One Piece. Seperti yang Oda katakan beberapa waktu lalu, “satu-satunya yang pasti di dalam benakku hanyalah ending One Piece“. Itu berarti semua hal selain ending adalah improvisasi yang dibuat dan dibangun menuju ending tersebut.

See? Gambarnya sudah ada sejak hari pertama. Namun Oda mencetaknya dalam ukuran raksasa dan mengirisnya jadi ribuan kepingan. Kepingan-kepingan tersebut ditabur satu per satu, sembari kita memungutnya dan berusaha meletakkan pada tempatnya.

Sudah cukup lama kita menyusunnya, ya? Sekitar 18 tahun. Wow, this is one BIG puzzle. Namun bukan puzzle yang biasa. Turut menyertainya adalah wadah yang imajinatif, pemaparan yang brilian, dan dramatisasi unggul. Dengan semarak seperti itu, jigsaw puzzle raksasa ini jadi sangat mengasyikkan untuk disusun. Kepuasan tidak lagi terletak pada penuntasan gambar, tetapi pada proses peletakkan setiap keping pada tempatnya.

====================
~ Menuju Hutan Paus ~
====================

Dan cerita berlanjut…
Geladak dunia kini beralih ke Kerajaan Sakura. Kerajaan ini tampaknya semakin kuat dengan bantuan Lapin si beruang-kelinci dan Isshi(Dokter) 20.
Dokter Kureha masih sehat. Wanita ini bisa jadi karakter paling misterius selama Drum Arc. Pasalnya, dia lah orang pertama yang memperkenalkan nama asli Roger dan “Hasrat D” ke dalam cerita. Dan sejauh ini, segelnya masih tertutup rapat. Namun jangan khawatir, orang-orang dari negeri Sakura ini bisa dipastikan akan membuat comeback. Jigsaw puzzle raksasa ini akan kembali menyertakan mereka sebagai salah satu kepingnya. Dan segelnya pun akan terbuka perlahan-lahan.

Flashback pun berakhir.
Luffy dan kawan-kawan memutuskan untuk menemui sang penjaga malam, Nekomamushi. Percakapan klasik ala Topi Jerami mulai terjalin selama perjalanan. Serius, tetapi santai dan penuh gelak. Ada Brook dengan lagunya dan prediksi mempelai wanita Sanji akan menjadi kru ke-9. Lol. Topi Jerami banget.

Zoro pun mulai menjelaskan situasi yang sedang terjadi sekarang. Dia memang wakil kapten. Penjelasannnya tidak bisa lebih akurat dari itu.
Ibaratnya, Luffy dan kawan-kawan kini sedang berada di tengah-tengah jembatan gantung. Di satu sisinya, berdiri Yonkou Kaidou dengan raut penuh murka. Dia sedang menggergaji tali pengikat jembatan. Nafasnya memburu dan gesekan gergajinya semakin cepat di kala melihat Kinemon cs bersama dengan Luffy.

Sementara itu, Yonkou Big Mom dari kejauhan sedang mendekati sisi jembatan yang lain, gergaji yang tidak kalah besar sedang ditentengnya. Tampaknya dia akan melakukan hal serupa dengan Kaidou.

Ini sudah situasi terburuk? Negatif. Sanji si koki sedang melangkah pelan menuju sisi jembatan yang didekati yonkou Big Mom. Motifnya misterius. Isi benaknya seakan terputus dengan kru-kru yang lain.

Well, this is basically a totally f**ked up situation. Bajak laut biasa mungkin sudah melakukan seppuku saat berada dalam situasi seperti ini. Namun Luffy dan kawan-kawan menanggapinya dengan percakapan yang cukup tenang dan humoris. Mental berbicara di sini.

Hanya Nami dan Chopper yang tampaknya masih sangat terpukul dengan kepergian Sanji. Namun Robin menenangkan mereka dengan berkata, “Sanji yang tidak memberi kalian pilihan lain, bukan kalian yang salah”. Ini detail kecil yang menarik. Ya, bila dicermati, Robin bisa berkata demikian karena dia pernah mengalami situasi yang sama persis. Robin tidak memberi Luffy pilihan saat memutuskan untuk ikut Cp9 menuju Enies Lobby dulu. Keputusan itu murni egonya, bukan hasil diplomasi. Sanji pun sekarang sama saja. Memang dia meninggalkan pesan, tapi maknanya masih penuh tanda tanya.

Respon Luffy yang terbaik. “Kita tanya saja Sanji”. Hell yeah, polos tapi efektif. Ya, melihat Kaidou dan Big Mom dengan gergaji mereka masing-masing tidak bisa bisa dihentikan begitu saja, bertanya pada Sanji memang pilihan paling masuk akal. Berdiam di Zou bukan pilihan bijak mengingat para Mink masih terluka, batin maupun fisik. Dan di luar sana masih ada Jack dan 2 Calamities lainnya yang bisa kembali kapan saja untuk melanjutkan perburuan Raizou. Maka itu, kepergian Luffy dari Zou akan jadi umpan yang sempurna untuk mencegah pertempuran Zou babak dua.

Pertanyaannya sekarang : bagaimana menyusul Sanji?

Ada tiga alternatif.
Pertama, Sanji kemungkinan besar masih memegang potongan kartu vivre di tangannya. Itu bisa jadi kompas yang sempurna bagi Luffy cs untuk mencapai Sanji.
Kedua –masih soal kartu vivre—Luffy masih memiliki satu potongan lagi kan? Benar sekali : potongan kartu vivre milik ibu Lola. Teori ini sudah cukup tenar, yaitu ibu Lola tak lain dan tak bukan adalah Big Mom itu sendiri. Bila teorinya benar, bisa dipastikan Luffy akan mengikuti potongan kartu tersebut untuk mencapai Big Mom langsung!
Alternatif ketiga… well, sesuai petunjuk Brook, mungkin si Nekomamushi punya jawabannya.

===============================
~ Pentolan Bawah Tanah : Vinsmoke ~
===============================

Kucing yang gemar lasagna. Karakteristik itu berteriak “Garfield!”. Yup, Garfield petarung. Yang tinggal di rumah gadang. Di tengah Hutan Paus. Lol. Oda dan imajinasinya XD. Namun rupanya Nekomamushi sangat bersahabat dan humoris di luar medan tempur. Interaksinya dengan Luffy cs sempurna. Kandidat next crew, kah? *ehem*

Dan akhirnya informasi yang ditunggu-tunggu terkuak : Vinsmoke adalah aktivis ‘bawah tanah’. Afiliasinya adalah Assassin. Namun tanpa Creed, ya. Apalagi hidden blade. XD
Ini hal baru.

Skala dunia One Piece selama ini sudah cukup luas dengan siklus interaksi antara bajak laut, angkatan laut, tentara revolusi, pemerintah dunia, dan berbagai negeri/kerajaan. Namun kali ini skalanya semakin luas dengan kehadiran para aktivis bawah tanah. Di mulai dari perkenalan para siluet aktivis ini di Punk Hazard, hingga keterlibatan Vinsmoke sekarang ini.

Bagian paling menarik tentu saja adalah fakta bahwa Vinsmoke bertanggung jawab atas status “Only Alive” di poster buruan Sanji. Maksud saya, seorang assassin bawah tanah punya pengaruh sebesar itu di kalangan para penegak hukum?? Damn. Semakin bertambah saja jumlah belang Pemerintahan Dunia. Itu, atau memang Vinsmoke yang terlampau kuat untuk ditentang pemerintah.

Brook terdiam saat Robin berkomentar tentang Vinsmoke. Di chapter sebelumnya, Brook merinding saat mendengar nama Vinsmoke. Jelas dia tahu sesuatu. Ingat bajak laut yang menghabisi bajak laut kelompok Brook 50 tahun yang lalu? Bisa jadi mereka bagian dari Vinsmoke.

Bagaimana pun juga, setidaknya status assassin Vinsmoke menjelaskan keahlian Sanji yang piawai bergerak di balik layar. Itu memang skill yang sudah mendarah daging. Selebihnya masih menjadi misteri… yang jelas tampaknya banyak teori tentang asal usul Sanji yang akan terpatahkan.
___________________

Yosh, sekian Theoview kali ini! Rate chapter : 8/10. Poin plus terletak di interaksi antar kru Topi Jerami dan Nekomamushi. Chapter selanjutnya mungkin akan menguak apa yang dijaga oleh si Neko di hutan Paus tersebut.

Theoview One Piece Chapter 814 by Rokushiki Master

 

Sumber: http://onepieceindonesia.com/review/rokushiki-master/theoview-one-piece-chapter-814/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>